TAMPILAN BERANDA APLIKASI DAPODIK DARI TAHUN KE TAHUN
Dapodik Tahun 2006 - 2011
Layanan Dapodik mulai dikembangkan pada tahun 2006 oleh Biro Perencanaan
dan Kerjasama Luar Negeri dikenal dengan Biro PKLN Depdiknas dimasa
itu. Berikut disampaikan rekam jejak perjalanan DAPODIK dari periode
2006 s.d 2011.
- Januari 2006
Kabiro PKLN (Bapak Gatot HP) sebagai pejabat baru di Biro PKLN menganalisa salah satu kendala dan hambatan utama proses perencanaan di lingkungan Depdiknas masa itu adalah ketersediaan data yang lengkap, akurat dan mudah diakses sebagai bahan penyusunan kebijakan program, evaluasi dan perencanaan Depdiknas. - Februari 2006
Untuk melakukan identifikasi kebutuhan adanya ketersediaan data yang lengkap, akurat dan mudah diakses tersebut. Biro PKLN mengadakan serangkaian acara diskusi dan koordinasi dengan mengundang para ahli/pakar Sistem Informasi dari kalangan akademisi (Perguruan Tinggi) dan Praktisi TI serta melibatkan unit-unit kerja di lingkungan Depdiknas Pusat dan Daerah.* ) Kesimpulan umum dari serangkaian acara tersebut, antara lain: Depdiknas belum memiliki data referensi terpusat, teridentifikasi data yang bersifat utama/pokok meliputi: Sekolah, Siswa, Guru dan Kurikulum. Ada banyak pulau data yang antara satu dengan lainnya tidak terhubung. Metode pengumpulan data yang selama ini menggunakan mekanisme kuisoner manual kurang efektif dan efisien. Perlu dimutakhirkan memanfaatkan teknologi infomrasi terkini yaitu sistem pengumpulan data secara online real time layaknya sistem perbankan. - Maret 2006
Hasil dari kesimpulan dirumuskan dalam wujud rencana membangun pusat referensi data nasional yang mencakup sekolah, siswa, guru yang disebut DAPODIK (Data Pokok Pendidikan). Adapun untuk tenaga pendidik dan kurikulum akan dibangun di tahap selanjutnya. Sistem DAPODIK mengacu pada sistem perbankan yaitu yang bersifat real time online dan mencontoh implementasi layanan PSB Online yang marak diselenggarakan oleh Dinas Pendidikan Kota/Kabupaten di masa itu.Untuk mendukung sistem Dapodik yang bersifat online dan real time tersebut dibutuhkan infrastruktur jaringan online skala nasional. Biro PKLN bekerjasama dengan Direktorat PSMK Mandikdasmen dalam upaya membangun jaringan online skala nasional tersebut yang lebih dikenal dengan nama JARDIKNAS untuk mendukung program DAPODIK. - April s.d Mei 2006
Proses penyempurnaan sistem DAPODIK dan rencana pengembangan JARDIKNAS mulai intensif dilaksanakan. Di Biro PKLN dibentuk Tim Gugus Tugas Khusus untuk mengawal proses pengembangan dan implementasi DAPODIK dan JARDIKNAS. Tim Satgas Khusus ini lebih dikenal dengan sebutan Tim JARDIKNAS Biro PKLN daripada Tim DAPODIK Biro PKLN. - Juni 2006
Rilis pertama DAPODIK mulai diperkenalkan kepada Dinas Pendidikan se Indonesia khususnya di bagian perencanaan dan program. DAPODIK telah disajikan secara online di Internet memanfaatkan jasa colocation server di salah satu provider Internet di Indonesia. - Juli 2006
Proses pengadaan barang dan jasa JARDIKNAS mulai dilaksanakan hampir bersamaan dengan program INHERENT dari DIKTI. - September 2006
Proses implementasi JARDIKNAS di 450 Dinas Pendidikan Kota/Kabupaten dan 33 Provinsi se Indonesia mulai digelar oleh PT. Telkom sebagai pemenang tender. - Oktober – Desember 2006
Program blockgrant pengumpulan data sekolah dan siswa mulai dilaksanakan ke seluruh Kota Kabupaten se Indonesia dalam rangka melengkapi data siswa dan sekolah pada sistem DAPODIK memanfaatkan koneksi JARDIKNAS. Serangkaian acara sosialisasi digelar di setiap provinsi dengan mengundang dinas pendidikan kota/kabupaten di wilayah provinsi masing-masing. - November 2006
Data Center DAPODIK dimutakhirkan ditempatkan di kompleks senayan (Gedung C Lantai 7) dan Data Center Jardiknas di Colocation PT. Telkom. - Desember 2006
Hasil kegiatan pengumpulan data telah mencapai 32 juta siswa dan 200 ribu sekolah di sistem DAPODIK. Infrastruktur JARDIKNAS telah selesai digelar di 450 Kota/Kabupaten dan 33 Provinsi. - Januari – Februari 2007
Proses pemutakhiran data sekolah dan data siswa masih berlangsung di seluruh Dinas Pendidikan Kota/Kabupaten se Indonesia dengan memanfaatkan sepenuhnya koneksi dari JARDIKNAS sesuai dengan rencana yang telah disusun pada awal tahun 2006 lalu. - Maret – Mei 2007
Blockgrand tahap 2 untuk pemutakhiran data siswa dan sekolah kembali digelar. - Juli 2007
Untuk pertama kalinya sistem DAPODIK memproses data kenaikan dan kelulusan secara otomatis sebagai bagian dari proses pemutakhiran data. Adapun proses validasi dan verifikasi status kelulusan dan kenaikan siswa dilaksanakan oleh Dinas Pendididikan secara online real time. - Agustus 2007
Program SchoolNet mulai dipersiapkan untuk meningkatkan keterjangkauan akses JARDIKNAS hingga ke tingkat sekolah-sekolah. SchoolNet dirancang untuk mendukung akses DAPODIK hingga ke tingkat sekolah-sekolah. Terdapat dua jenis SchoolNet, yaitu: basis Speedy Telkom dan SchoolNet basis Wifi. - September 2007
Tender JARDIKNAS periode ke-2 menjangkau 1100an node seIndonesia. - April 2008
Program JARDIKNAS dipindah ke Pustekom dengan alasan Tupoksi. Termasuk DAPODIK juga dipindahkan ke PSP Balitbang. Tim Jardiknas (DAPODIK) Biro PKLN dibubarkan. - Mei 2008
PSP Balitbang tidak kunjung menerima tanggungjawab pengelolaan DAPODIK karena lebih mementingkan program PADATI Web, sehingga DAPODIK tidak ada yang mengelola dan terlantar.DAPODIK tidak ada alokasi anggaran operasional dan pemeliharaannya di Biro PKLN karena seharusnya sudah dikelola oleh PSP Balitbang sebagai bagian dari paket pemindahan JARDIKNAS dan DAPODIK. Oleh karena itu pengelolaan DAPODIK disiasati dengan menyerahkan operasionalnya kepada Dinas Pendidikan melalui surat dari Kabiro PKLN tanggal 28 Mei 2008. - Juni 2008
Terjadi kasus privasi data yang diprotes oleh para komunitas Blogger. Pihak Biro PKLN meminta bantuan Tim DAPODIK (ex Tim JARDIKNAS) untuk melakukan perbaikan dan pembenahan. Tim DAPODIK turun tangan untuk perbaikan dengan menutup akses privasi data. - Juli 2008
DAPODIK boleh dikatakan tidak terkelola dengan baik karena PSP Balitbang tidak kunjung menerima DAPODIK. Pihak Biro PKLN meminta kerjasama dengan Tim DAPODIK (ex Tim JARDIKNAS) untuk memelihara DAPODIK secara sukarela. Tim DAPODIK menerima kerjasama tesebut untuk menjaga dan merawat pelayanan DAPODIK dengan dukungan dari SEAMOLEC. Oleh karena itu disebut Tim DAPODIK Biro PKLN. - Agustus 2008
Kondisi JARDIKNAS yang dikelola oleh Pustekkom tidak stabil dan menyebabkan komplain dari pengguna DAPODIK. Tim DAPODIK Biro PKLN berinisiatif untuk mengaktifkan server cadangan DAPODIK di colocation Telkom untuk menjamin kehandalan dan kecepatan aksesnya. - Desember 2008
Domain dapodik.diknas.go.id dan dapodik.depdiknas.go.id tidak bekerja dengan optimal, sehingga dibuat alternatif menggunakan domain baru yaitu: DAPODIK.ORG selain JARDIKNAS.ORG - Februari 2009
Biro PKLN membentuk Tim Call Center DAPODIK untuk melayani para pengguna bekerjasama dengan Tim DAPODIK. - September s.d November 2009
PSP Balitbang bekerjasama dengan Tim DAPODIK Biro PKLN untuk melakukan rekonsiliasi data NPSN sebagai bagian dari kegiatan Program Sertifikasi Sekolah. Melalui program tersebut secara resmi NSS diganti dengan NPSN. - Maret 2010
PSP Balitbang akhirnya melakukan serah terima operasional dan pengelolaan DAPODIK dari Biro PKLN yang seharusnya dilakukan sejak awal tahun 2008 lalu. Hal ini untuk mendukung Program Sertifikasi Sekolah berbasis NPSN. Disepakati ada proses alih teknologi secara bertahap untuk pemindahan operasional dan pengelolaan DAPODIK ke PSP Balitbang. Sebagai tahap awal dilaksanakan pemindahan personal Tim Call Center DAPODIK dari Biro PKLN ke PSP Balitbang untuk menjaga kesinambungan layanan DAPODIK. Proses dan tahapan berkenaan dengan perangkat, sistem dan data akan dilaksanakan secara bertahap. - Juni 2010
Tim Call Center DAPODIK di Biro PKLN dipindahkan ke PSP Balitabang sebagai bagian dari proses transisi dan alih teknologi secara bertahap untuk pengelolaan DAPODIK. - Agustus 2010
Situs publik DAPODIK dimutakhirkan dengan menyajikan data per wilayah provinsi, kota/kabupaten hingga sekolah-sekolah. - Oktober – Desember 2010
Rangkaian kegiatan alih teknologi dan pengelolaan DAPODIK kerjasama antara Tim DAPODIK Biro PKLN dengan PSP Balitbang sebagai bagian strategik persiapan pengelolaan lanjutan DAPODIK oleh PSP Balitbang mulai 2011. - Oktober – Desember 2010
Tim DAPODIK Biro PKLN bekerjasama dengan PUSPENDIK untuk merintis pengelolaan data peserta UN yang terintegrasi dengan DAPOPIK dengan harapan dalam 3 tahun ke depan tidak perlu lagi ada pendataan berulang-ulang terhadap para peserta UN. - Januari 2011
PSP Balitbang diubah menjai PDSP Kemdiknas dengan pimpinan baru dan tanggungjawab baru. - Februari 2011
Dilaksanakan serangkaian pembahasan persiapan pengelolaan DAPODIK 2011 antara Tim DAPODIK Biro PKLN dengan Tim DAPODIK PDSP sebagai tindak lanjut hasil kegiatan Alih Teknologi Dapodik akhir Desember 2010.Tim DAPODIK Biro PKLN merekomendasikan proses pengalihan operasional teknis dilaksanakan secara matang dan bertahap karena sistem DAPODIK sangat kompleks dan multi teknologi serta mengurangi resiko downtime sistem yang mengganggu layanan transaksi DAPODIK dari seluruh Dinas dan Sekolah seIndonesia.Sebagai pengalaman dari proses transisi Jardiknas 2008 lalu karena tidak ada proses transisi dan pendampingan dari Tim JARDIKNAS (DAPODIK) Biro PKLN ke Tim Pustekom yang memadai, akhirnya berdampak sistem layanan akses JARDIKNAS terganggu beberapa hari setelah proses pengalihan karena hal teknis sederhana yang tidak bisa diselesaikan oleh Tim Pustekkom.Tim DAPODIK Biro PKLN bersedia akan berbagi pengalaman dengan Tim PDSP selama proses pendampingan pengalihan operasional teknis hingga Tim PDSP telah dinilai siap secara teknis oleh Tim DAPODIK Biro PKLN untuk mengelola sistem DAPODIK secara mandiri.Kepala PDSP setuju menyepakati membentuk Tim Gugus Tugas Teknis bersama yang melibatkan kedua tim untuk koordinasi dan sinergi melaksanakan proses transisi teknis pengelolaan DAPODIK. Tim Gugus Tugas dimaksud tidak pernah terwujud karena tidak kunjung dibentuk oleh PDSP. - Februari s.d Maret 2011
Pusat Penjaminan Mutu Pendidikan (PPMP) Kemdiknas bekerjasama dengan Tim DAPODIK Biro PKLN untuk menyediakan sistem transaksi Evaluasi Diri Sekolah (EDS) Online dari 29.000 sekolah se Indonesia. - Februari – Maret 2011
Tim DAPODIK Biro PKLN bekerjasama dengan Tim BidikMisi Dikti dalam proses interkoneksi sistem untuk mendukung program BIDIKMISI Dikti Kemdiknas. - Agustus 2011
Tim Call Center DAPODIK Biro PKLN yang ditugaskan di PDSP diberhentikan secara sepihak oleh PDSP tanpa ada koordinasi terlebih dahulu dengan Biro PKLN. - September 2011
PDSP mengumumkan akan membangun sistem baru pengganti DAPODIK.org dan tidak bertanggungjawab lagi terhadap pelayanan pada DAPODIK.org yang dikelola oleh Tim DAPODIK Biro PKLN. - Desember 2011
Tim DAPODIK Biro PKLN menghormati keputusan dan kebijakan PDSP. Agar tidak terjadi dualisme sistem DAPODIK dan karena program EDS Online PPMP yang terintegrasi dengan DAPODIK masih berlangsung hingga 31 Desember 2011. Tim DAPODIK Biro PKLN mengumumkan secara resmi akan menutup layanan DAPODIK per 1 Januari 2012.
Catatan:
Sejarah merupakan guru yang terbaik sebagai bagian suatu proses pembelajaran dan pengalaman menuju perbaikan dan penyempurnaan yang tiada henti. Banyak pelajaran berharga selama Layanan DAPODIK Biro PKLN beroperasional periode 2006 s.d 2011. Di kesempatan lain, kami akan tuliskan pelajaran-pelajaran yang dimaksud di edisi catatan selanjutnya.
Sejarah merupakan guru yang terbaik sebagai bagian suatu proses pembelajaran dan pengalaman menuju perbaikan dan penyempurnaan yang tiada henti. Banyak pelajaran berharga selama Layanan DAPODIK Biro PKLN beroperasional periode 2006 s.d 2011. Di kesempatan lain, kami akan tuliskan pelajaran-pelajaran yang dimaksud di edisi catatan selanjutnya.
Sumber : http://dapodik.org/
Dapodik Tahun 2012
Sebutan
atau istilah Operator Sekolah mulai terdengar pada tahun 2012 lalu.
Sebutan tersebut muncul seiring dengan diterbitkannya aplikasi Pendataan
Dikdas 2012 (Awal Dapodikdas) pertama bagi Sekolah Jenjang Dikdas yaitu
Aplikasi Pendataan Dikdas Versi 1.0.12.
Aplikasi Pendataan Dikdas Versi 1.0.12 tersebut mulai diedarkan tepatnya pada bulan Maret 2012 hal itu sesuai Schedule pada Petunjuk Teknik Pendataan Bagi Sekolah yang dikeluarkan oleh Dirjen Dikdas Tahun 2012, meski pada saat itu peredaran aplikasi masih belum merata hingga ke setiap kab/kota di seluruh Indonesia.
Dalam penggunaan aplikasi dapodik hingga ke jenjang sekolah, Dirjen Dikdaslah sebagai perintis awal aplikasi pendataan pendidikan dasar (Dapodikdas) dengan menerapkan sistem web localhost.
Meski sebelumnya sebutan Operator sudah ada, namun masih hanya terbatas pada Operator Dinas Pendidikan hingga pusat saja dan belum mencakup Operator Pendataan yang berada di masing-masing sekolah (Operator Sekolah).
Sejak awal sebutan Operator Sekolah muncul (Maret 2012) hingga artikel ini kami tulis, berarti terhitung sudah 4 tahun 2 bulan lamanya. Waktu yang cukup panjang hingga para Operator Sekolah bisa memahami seluk beluk penggunaan aplikasi Dapodikdas seperti sekarang ini.
Adapun kriteria ideal menjadi Operator Sekolah ialah:
Semoga kedepan nasib Operator Sekolah benar-benar mendapat perhatian khusus dari Pemerintah, mengingat tugas dan tanggung jawab berat yang ditanggungnya yaitu sebagai ujung tombak pusat di tingkat dasar dalam rangka menginput dan melaksanakan penjaringan data pendidikan yang valid.
Dan semoga juga artikel tentang Sejarah Sebutan Operator Sekolah ini menginspirasi dan menambah semangat rekan-rekan Operator Sekolah untuk lebih giat lagi dalam bekerja dan lebih mencintai profesinya sebagai Operator Sekolah.
Semangat Operator Sekolah Indonesia !
Ditulis oleh: Rakhmad Nursyahbandi, S.Pd.SD (Operator Sekolah Taman Krocok - Bondowoso - Jawa Timur)
Sumber : http://operatorsekolahtamankrocok.blogspot.com/2016/05/sejarah-sebutan-operator-sekolah.html#ixzz4t5hrL93e
Aplikasi Pendataan Dikdas Versi 1.0.12 tersebut mulai diedarkan tepatnya pada bulan Maret 2012 hal itu sesuai Schedule pada Petunjuk Teknik Pendataan Bagi Sekolah yang dikeluarkan oleh Dirjen Dikdas Tahun 2012, meski pada saat itu peredaran aplikasi masih belum merata hingga ke setiap kab/kota di seluruh Indonesia.
Sejarah Sebutan Operator Sekolah |
Dalam penggunaan aplikasi dapodik hingga ke jenjang sekolah, Dirjen Dikdaslah sebagai perintis awal aplikasi pendataan pendidikan dasar (Dapodikdas) dengan menerapkan sistem web localhost.
Sejarah Operator Sekolah di Indonesia |
Meski sebelumnya sebutan Operator sudah ada, namun masih hanya terbatas pada Operator Dinas Pendidikan hingga pusat saja dan belum mencakup Operator Pendataan yang berada di masing-masing sekolah (Operator Sekolah).
Sejarah Sebutan Operator Sekolah pada Manual Aplikasi Dapodikdas Pertama |
Sejak awal sebutan Operator Sekolah muncul (Maret 2012) hingga artikel ini kami tulis, berarti terhitung sudah 4 tahun 2 bulan lamanya. Waktu yang cukup panjang hingga para Operator Sekolah bisa memahami seluk beluk penggunaan aplikasi Dapodikdas seperti sekarang ini.
Adapun kriteria ideal menjadi Operator Sekolah ialah:
- Menguasai penggunaan komputer dasar
- Pengalaman dengan aplikasi sejenis.
- Menguasai seluk beluk sistem operasi dan aplikasi
- Berpengalaman mengoperasikan perangkat lunak sejenis berbasis browser
Semoga kedepan nasib Operator Sekolah benar-benar mendapat perhatian khusus dari Pemerintah, mengingat tugas dan tanggung jawab berat yang ditanggungnya yaitu sebagai ujung tombak pusat di tingkat dasar dalam rangka menginput dan melaksanakan penjaringan data pendidikan yang valid.
Dan semoga juga artikel tentang Sejarah Sebutan Operator Sekolah ini menginspirasi dan menambah semangat rekan-rekan Operator Sekolah untuk lebih giat lagi dalam bekerja dan lebih mencintai profesinya sebagai Operator Sekolah.
Semangat Operator Sekolah Indonesia !
Ditulis oleh: Rakhmad Nursyahbandi, S.Pd.SD (Operator Sekolah Taman Krocok - Bondowoso - Jawa Timur)
Sumber : http://operatorsekolahtamankrocok.blogspot.com/2016/05/sejarah-sebutan-operator-sekolah.html#ixzz4t5hrL93e
Dapodik Tahun 2013
Aplikasi Pendataan Dikdas yang terkenal dengan istilah DAPODIK telah berubah dari versi lama yakni Master Installer Aplikasi Desktop (v 1.13.0.1) ke versi baru yakni Installer Aplikasi Dapodikdas v 2.0 (build 071013).
Pada tahun pelajaran 2013/2014 perubahan tidak hanya pada versi
aplikasi Dapodik tetapi juga pada alamat web/situs yang semula
htpp://infopendataan.dikdas.kemdikbud.go.id ke http://118.98.166.59
Sumber : http://ainamulyana.blogspot.com/2013/10/aplikasi-dapodik-dapodikdas-20132014_6170.html
Dapodik Tahun 2014
Berdasarkan Intruksi Menteri no.2 tahun 2011 serta Surat Edaran Menteri
mengenai aplikasi pendataan di KEMDIKBUD, dinyatakan bahwa Aplikasi
DAPODIKDAS merupakan aplikasi resmi yang digunakan untuk menjaring data
pokok pendidikan dasar. DAPODIKDAS (Data Pokok Pendidikan Pendidikan
Dasar) adalah aplikasi penjaring data pokok pendidikan pada kelompok
jenjang pendidikan dasar di lingkungan Kementrian Pendidikan dan
Kebudayaan (KEMDIKBUD) yang merupakan aplikasi alat penjaringan data.
Data yang di inputkan di sekolah langsung terkirim ke pusat.
Entitas data Pokok tersebut yaitu : Sekolah Termasuk sarana dan
prasarana di dalamnya, PTK, Peserta Didik dan Proses Pembelajaran
didalam rombongan belajar (Rombel) yang digunakan sebagai acuan data
dalam program-program KEMDIKBUD di tingkat pendidikan dasar seperti :
NISN, BOS, BSM, Aneka Tunjangan Guru, UN, dan program-program lainnya.
Apabila sekolah tidak berpartisipasi aktif, akibatnya adalah kerugian
bagi sekolah dikarenakan apabila data tidak sampai ke KEMDIKBUD maka
kebijakan bagi sekolah dalam program-program kementerian tidak akan
sesuai dengan kondisi dan kebutuhan sekolah.
Aplikasi Sistem aplikasi Data Pokok Pendidikan Dasar (Dapodikdas)
dioperasionalkan oleh masing-masing sekolah yang telah menunjuk operator
sekolah sebagai pelaksana teknis.
Pelaksana Dapodikdas
- Peran Kepala Sekolah adalah sebagai pembagi guru mengajar di setiap rombel (roaster), mengawasi operator sekolah dalam pengisian Aplikasi Dapodik sekaligus penanggungjawab data di sekolahnya masing-masing.
- Peran PTK adalah selain sebagai pengajar dan pelaksana, juga bertugas untuk mengisi formulir individual PTK dan mengecek kebenaran dan kelengkapan data individu yang dientri oleh operator dapodik.
- Wali kelas : mengkoordinir pengumpulan data untuk peserta didik sesuai kelasnya yang dipegangnya.
- Peran Peserta Didik adalah mengisi formulir Peserta Didik dimana formulir diserahkan kepada orang tua untuk diisi secara lengkap.
- Peran Operator Sekolah adalah:
- Menyebarkan formulir pendataan kepada Sekolah, PTK, dan Peserta Didik dalam
- rangka mendapatkan data untuk dientri kedalam aplikasi.
- Mengentri data sesuai dengan data yang terisi di formulir pendataan.
- Mengirim data ke server melalui Aplikasi Dapodik
Info Dapodik 2014
Dapodikdas 2014 terbaru dimulai dari versi 3.00 merupakan keberlanjutan sistem aplikasi dapodik sebelumnya
2.08, dengan mekanisme prefill baru, maka data isian tahun ajaran
2013/2014 akan menjadi data awal di aplikasi versi 3.00 (tahun ajaran
2014/2015). Versi 3.00 akan expired di bulan Desember untuk membatasi
pengisian 2014 (semester 1 tahun ajaran 2014) dan untuk memunculkan
pengisian semester 2 (20142). Aplikasi Dapodikdapat di download di: http://dapo.dikdas.kemdikbud.go.id/laman/unduh
Sebelum instalasi versi 3.00, uninstall aplikasi sebelumnya (2.08) dan
mengunduh prefill terbaru. di
http://dapo.dikdas.kemdikbud.go.id/laman/prefill. Prefill tsb adalah
hasil pemutakhiran generate nasional per tanggal 25 Juli 2014. Prefill
lama tidak dapat digunakan. Kode registrasi tetap (sama dengan periode
pendataan sebelumnya)
Fitur fitur tambahan :
- Bantuan : Penjelasan isian butir pertanyaan.
- Lanjutan data periodik : melanjutkan data yang berkaitan dengan masa periode semester.
- Naik Kelas : kenaikan kelas otomatis dengan asumsinya peserta didik tidak di acak di kelas barunya.
- Lulus : untuk meluluskan seluruh peserta didik tingak 9 SMP atau kelas 6 SD secara massal
- Action Menu : memunculkan data terhapus dan memunculkan data terfilter , salin penugasan dan lanjutkan data periodik peserta didik
- Fasilitas generate ulang prefill : fitur ini dapat dianalogikan sebagai “simpan lokal” di server.
- Penguncian nama dan tanggal lahir PD dan PTK. Hal ini dimaksudkan agar record yang sudah ada tidak di re-use untuk PD/PTK lain.
Sumber : https://lenterakecil.com/info-dapodik-2014/
Dapodik Tahun 2015
INFO
TERBARU, Aplikasi Dapodikdas versi 4.1.0 atau Dapodikdas 401 akhirnya
dirilis untuk menggantikan Aplikasi Dapdoikdas Versi 4.0.3; 4.0.2. 4.0.1
dan 4.0.0. Aplikasi Dapodikdas Versi versi
4.1.0 atau Dapodikdas 401 ini digunakan untuk Input Data Semester 2
Tahun Pelajaran 2015/2016 atau Tahap 1 Tahun Anggaran 2016.
Mulai
semester 2 tahun ajaran 2015/2016 aplikasi Dapodik untuk pengumpulan/
updating data individual Satuan Pendidikan, Peserta Didik, Pendidik dan
Tenaga Kependidikan menggunakan aplikasi dapodikdas versi 4.1.0. atau Dapodikdas 410.
Berikut Ini Perubahan Dapodikdas versi 4.1.0 atau dapodikdas versi 410
- [Perbaikan] Penambahan panjang karakter nama pesera didik menjadi 100 karakter.
- [Perbaikan] Penambahan panjang karakter "Judul Buku" menjadi 200 karakter pada tabel Buku yang Pernah Ditulis PTK.
- [Perbaikan] Pencegahan pemilihan kebutuhan khusus dilayani pada tabel Sekolah sebelum memasukan data pada tabel Program Inklusi untuk jenjang SD dan SMP Reguler.
- [Perbaikan] Penambahan panjang karakter "Penyelenggara Diklat" menjadi 100 karakter pada tabel Diklat PTK.
- [Perbaikan] Penambahan kolom "Sertifikat Diklat" pada tabel Diklat PTK.
- [Perbaikan] Penambahan panjang karakter "Publikasi" menjadi 150 karakter pada tabel Karya Tulis PTK.
- [Perbaikan] Penambahan kolom "URL Publikasi" pada tabel Karya Tulis PTK.
- [Perbaikan] Penambahan panjang karakter "Nama" menjadi 50 karakter pada tabel Kesejahteraan PTK.
- Perbaikan] Penambahan panjang karakter "Penyelenggara" menjadi 100 karakter pada tabel Kesejahteraan PTK.
- [Perbaikan] Penambahan panjang karakter "SK Layanan Khusus" menjadi 80 karakter pada tabel Layanan Khusus.
- [Perbaikan] Penambahan panjang karakter "SK Mengajar" menjadi 80 karakter pada tabel Pembelajaran.
- [Perbaikan] Penambahan panjang karakter "Instansi" menjadi 100 karakter pada tabel Penghargaan PTK.
- [Perbaikan] Perbaikan penjelasan mengenai isian no SKHUN, No Peserta Ujian Nasional, dan No Seri Ijazah.
- [Perbaikan] Penginputan NIK harus 16 digit pada tabel PTK.
- [Perbaikan] Penguncian nama, tempat lahir, tanggal lahir dan NUPTK pada tabel PTK.
- [Perbaikan] Keterangan tambahan pada Elektronik Buku Pedoman Tabel PTK.
- [Perbaikan] Pencegahan sinkronisasi jika masih ada data yang invalid.
- [Perbaikan] Formulir Sekolah baru.
- [Perbaikan] Formulir PTK baru.
- [Perbaikan] Formulir Peserta Didik baru.
- [Perbaikan] Penginputan NIK harus 16 digit pada tabel Peserta Didik.
- [Perbaikan] Keterangan tambahan pada Elektronik Buku Pedoman Tabel Prasarana.
- [Perbaikan] Keterangan tambahan pada Elektronik Buku Pedoman Tabel Rombongan Belajar.
- [Perbaikan] Keterangan tambahan pada Elektronik Buku Pedoman Tabel Anggota Rombel.
- [Perbaikan] Keterangan tambahan pada Elektronik Buku Pedoman Tabel Peserta Didik.
- [Pembaruan] Jika memilih Perima KPS/KKS/PKH/KIP maka wajib mengisikan No.KPS/KKS/PKH/KIP pada form Peserta Didik.
- [Pembaruan] Jika memilih Layak diusulkan PIP maka wajib mengisikan Alasan layak PIP pada form Peserta Didik.
- [Pembaruan] Menambahkan unduhan F-PTK beserta dengan data yang sudah dimasukan.
- [Pembaruan] Menambahkan keterangan NUPTK untuk isian pilihan Guru yang mengajar mata pelajaran di tabel pembelajaran.
- [Pembaruan] Fitur Tambah/Ubah akun PTK (username/password) untuk akses layanan kementerian.
- [Pembaruan] Kolom "No.Registrasi Perpustakaan" di tabel Prasarana.
- [Pembaruan] Kolom "Tgl Hapus Buku" di tabel Prasarana.
- [Pembaruan] Kolom "Alasan Hapus Buku" di tabel Prasarana.
- [Pembaruan] Kolom "Tgl Hapus Buku" di tabel Sarana.
- [Pembaruan] Kolom "Alasan Hapus Buku" di tabel Sarana.
- [Pembaruan] Kolom "Tgl Hapus Buku" di tabel Buku & Alat.
- [Pembaruan] Kolom "Alasan Hapus Buku" di tabel Buku & Alat.
- [Pembaruan] Kolom "Semester" di tabel Tunjangan.
- [Pembaruan] Kolom "SK Tunjangan" di tabel Tunjangan.
- [Pembaruan] Kolom "Tgl SK Tunjangan" di tabel Tunjangan.
- [Pembaruan] Filter status hapus buku prasarana di tabel Prasarana.
- [Pembaruan] Filter status hapus buku prasarana di tabel Sarana.
- [Pembaruan] Filter status hapus buku prasarana di tabel Buku/Alat.
- [Pembaruan] Tabel Riwayat Pekerjaan PTK.
- [Pembaruan] Menonaktifkan fitur ubah untuk record yang berasal dari pusat di tabel Blockgrant.
- [Pembaruan] Menonaktifkan fitur ubah untuk record yang berasal dari pusat di tabel Buku/Alat.
- [Pembaruan] Menonaktifkan fitur ubah untuk record yang berasal dari pusat di tabel Program Inklusi.
- [Pembaruan] Menonaktifkan fitur ubah untuk record yang berasal dari pusat di tabel Inpassing Non PNS.
- [Pembaruan] Menonaktifkan fitur ubah untuk record yang berasal dari pusat di tabel Prasarana.
- [Pembaruan] Menonaktifkan fitur ubah untuk record yang berasal dari pusat di tabel Tunjangan.
- [Pembaruan] Menonaktifkan fitur ubah untuk record yang berasal dari pusat di tabel Beasiswa Peserta Didik.
- [Pembaruan] Menonaktifkan fitur ubah untuk record yang berasal dari pusat di tabel Beasiswa PTK.
- [Pembaruan] Menonaktifkan fitur ubah untuk record yang berasal dari pusat di tabel Prestasi Peserta Didik.
- [Pembaruan] Menonaktifkan fitur ubah untuk record yang berasal dari pusat di tabel Riwayat Sertifikasi.
- [Pembaruan] Menonaktifkan fitur ubah untuk record yang berasal dari pusat di tabel Sarana.
- [Pembaruan] Menonaktifkan data rincian PTK bila PTK bukan terdaftar di sekolah induk.
- [Pembaruan] Pengecekan otomatis jika ada pembaruan aplikasi terbaru dari server pusat.
- [Pembaruan] Penambahan validasi warning bahwa PTK harus memiliki email.
Dengan
telah terbitnya versi baru ini, diinstruksikan kepada operator sekolah
SD, SDLB, SMPLB dan SLB memutakhirkan datanya dan melakukan sinkronisasi
data sampai dengan tanggal 29 Februari 2016.
Download Surat Edaran (Klik Disini)
Surat Edaran Penggunaan dapodikdas versi 4.1.0. atau Dapodikdas 410 |
Download Surat Edaran (Klik Disini)
Admin
dapodikdas dimohon hati-hati terkait pilihan menerima atau tidak
menerima BOS, karena Default Aplikasi dapodikdas pilihannya Tidak
Menerima BOS. Sehingga bagi sekolah yang menerima BOS perlu diperbaiki
menjadi Menerima BOS.
Aplikasi Dapodik atau dapodikdas versi 4.1.0 atau dapodikdas 410 dan petunjuk penggunaannya dapat diunduh di menu dokumentasi dan unduhan aplikasi web dapo.dikdas.kemdikbud.go.id/laman/unduh.
Dapodik Tahun 2016
Dapodik Tahun 2017
Default dapodik dapodikdas versi 4.1.0. atau 410 Tidak Menerima BOS |
Aplikasi Dapodik atau dapodikdas versi 4.1.0 atau dapodikdas 410 dan petunjuk penggunaannya dapat diunduh di menu dokumentasi dan unduhan aplikasi web dapo.dikdas.kemdikbud.go.id/laman/unduh.
Dapodik Tahun 2016
Dapodik Tahun 2017